Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 07:48:00【Resep Pembaca】380 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(6387)
Sebelumnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Selanjutnya: Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
Artikel Terkait
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
Resep Populer
Rekomendasi

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG